Saturday, October 9, 2010

Ciptaan ILAHI tanda kewujudan-Nya



When u are sad and crying no one know it and see it
BUT
alwayzz remember that ALLAH know it and see it
Allah Most Knowing and Most Seeing




Bunga adalah suatu rekaan yang amat Indah yang membawa makna
Penciptanya lebih indah daripada apa yang dicitapakan.
Pelbagai warna dicorakkan keatas bunga agar terserlah kecantikan
serta keindahan alam.
Namun disebalik perhiasan terselit makna yang tak bisa
dirungkai dek benak fkiran manusia yang lemah ini
tanpa ada kajian...
Apabila dikaji jawapannya pasti menemukan jawapan yang berbunyi...
Subhanallah Masyaallah dan Alhamdulillah



this is an amazing view
a view inside coconut fruit
While time passing we just looking
outside the fruit but
have't we thinking how inside the fruit
although outside the fruit is ok but
inside of it can be not ok,
If we refer to the human
moral that we can get is
don't judge a book by its cover
the beauty of something can be seen inside
and the outside beauty or the physical beauty just a
decoration
but the important thing is our heart and our religion...



cantiknya pandangan ini tapi jika dilihat dari tepi ia hanyalah
pemandangan sebatang buluh yg diisi daun pisang
begitu jugalah manusia jika dipandang dari suatu sudut manusia ini adalah hamba Allah yang pling hina dan dikasihani oleh makhluk yg lain kerna nanti manusia akan dihisab oleh Allah
namun disutu sudut manusia adlah ciptaan Allah yg indah dan amat unik dan berbeza adri makhluk yg lain kerna dianugerahi dengan akal
dan fikiran yg bisa membezakan yang baik dan yang buruk...



Strawbery is a juicy and nice fruit
but the taste is differant in different places
if it at cold places it taste is juicy and sweet
but if it at hot of ordinary places it taste not very juicy and sour
it just like human maybe at another places they are good and succes people
but maybe at differnt places they are just an ordinary people and not succes people
so to be succes in our life we have to search for it not just wait n see
Allah won't change our life if we doesn't try to change it


Alam ini tidak akan wujud tanpa penciptanya,
namun sgala pengetahuan tentang ilmu-Nya hanya stakat mana yg Dia berikan kpd kita
jgn memikirkan sesuatu yang mustahil terjadi tetapi sesuatu yg mustahil bisa terjadi
dengan izin dari Allah
Jadi Berimanlah kepada-Nya dengan sebenar-benar keimanan

Monday, October 4, 2010

Mencari permata dari jutaan debu dunia

Jika dulu, para sahabat Radhiyallahu ‘Anhu sangat takut untuk dipilih menjadi seorang pemimpin, maka sekarang, ada banyak orang berlumba-lumba menjadi pemimpin. Semua mengaku terbaik!

Benar sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika beliau menyampaikan hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:

“Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berminat terhadap kepemimpinan, padahal kelak di hari kiamat ia akan menjadi penyesalan.” (HR. Al-Bukhari).

Memilih pemimpin bukanlah perkara simple, sebab calon yang terpilih itulah yang akan membawa label pemimpin ummah untuk membuat dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang menentukan nasib jutaan jiwa umat. Suka tidak suka, kandidat yang terpilih itulah yang kemudian akan menorehkan tinta sejarah di negeri ini. Meskipun torehan itu masih tanda tanya besar, apakah akan menjadi tinta emas yang senantiasa dikenang atau tinta hitam yang senantiasa diratapi. Mampukah ia menjadi pemimpin sejati, atau justru menjadi pemimpin yang menghianati amanat rakyat.

Pemimpin merupakan lambang kekuatan, keutuhan, kedisiplinan dan persatuan. Namun harus kita sadari juga bahwa pemimpin bukanlah hanya sekadar lambang. Karena itu, ia memerlukan saingan, kelayakan dan aktivitas yang prima untuk memimpin bawahannya.
Melihat esensi kepemimpinan, sebagai seorang Muslim, tentu tidak bisa sembarangan dalam memilih pemimpin. Jangan sampai perilaku “memilih kucing dalam karung” menghantui kita.

PERANAN SEORANG PEMIMPIN

Menurut perspektif Islam ada dua peran yang dimainkan oleh seorang pemimpin:

1. Pelayan (khadim)
Pemimpin adalah pelayan bagi pengikutnya. Seorang pemimpin yang dimuliakan orang lain, belum tentu hal tersebut sebagai tanda kemuliaan. Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa berkhidmat dan menjadi pelayan bagi kaumnya.
Seorang pemimpin sejati, mampu meningkatkan kemampuan dirinya untuk memuliakan orang-orang yang dipimpinnya. Dia menafkahkan lebih banyak, dia bekerja lebih keras, dia berpikir lebih kuat, lebih lama dan lebih mendalam dibanding orang yang dipimpinnya.
Demikianlah pemimpin sejati yang dicontohkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Bukan sebaliknya, pemimpin yang selalu ingin dilayani, selalu ingin mendapatkan dan mengambil sesuatu dari orang-orang yang dipimpinnya.

2. Pemandu (muwajjih)
Pemimpin adalah pemandu yang memberikan arahan pada pengikutnya untuk menunjukkan jalan yang terbaik agar selamat sampai di tujuan tentu saja itu baru tercapai dengan sempurna jika di bawah naungan syariat Islam.

KARAKTERISTIK PEMIMPIN DALAM ISLAM

Perlu disadari, dalam memilih pemimpin ada tanggung jawab yang akan dipikul di hadapan Allah terhadap pilihan kita. Di sinilah pentingnya seorang pemilih mengenal calon pemimpinnya. Agar bisa mengetahui kesesuaiannya dengan karakter pemimpin ideal yang diatur oleh Islam. Kalau ternyata sesuai, maka jangan sungkan memberikan suara.
Di antara karakteristik pemimpin dalam Islam, yaitu:

1. Jujur
Pemimpin Islam haruslah jujur kepada dirinya sendiri dan pengikutnya. Seorang pemimpin yang jujur akan menjadi contoh terbaik. Pemimpin yang perkataan dengan perbuatannya senantiasa sejalan.

2. Kompeten
Kompotensi dalam bidangnya mutlak dimiliki oleh seorang pemimpin Islam. Orang akan mengikuti seseorang jika ia benar-benar meyakini bahwa orang yang diikutinya benar-benar tahu apa yang sedang diperbuatnya.

3. Inspiratif
Seorang pengikut akan merasakan ‘aman’ jika pemimpinnya membawanya pada rasa nyaman dan menimbulkan rasa optimis seburuk apa pun situasi yang sedang dihadapi.

4. Sabar
Pemimpin Islam haruslah sabar dalam menghadapi segala macam persoalan dan keterbatasan, serta tidak bertindak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

5. Rendah hati
Seorang pemimpin Islam hendaklah memiliki sikap rendah hati. Tidak suka menampakkan kelebihannya (riya) serta tidak merendahkan orang lain.

6. Musyawarah
Dalam menghadapi setiap persoalan, seorang pemimpin Islam haruslah menempuh jalan musyawarah serta tidak menentukan keputusan sendiri.
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di—rahimahullah—mengatakan, “Jika Allah mengatakan kepada Rasul-Nya—padahal beliau adalah orang yang paling sempurna akalnya, paling banyak ilmunya dan paling banyak idenya, “Maka bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” (QS. Ali Imran: 159). Maka bagaimana dengan yang selain beliau?”

7. Mampu berkomunikasi dengan rakyatnya
Kapasitas ilmiah serta empati dan rasa sensitivitas yang baik akan mereka yang dipimpinnya, pada akhirnya akan melahirkan seorang pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada rakyatnya. Komunikasi yang baik kepada rakyatnya bukanlah sekadar kemampuan retorika yang baik, tetapi juga kemampuan memilih hal yang akan dilempar kepada publik serta timing yang tepat dalam melemparkannya. Kematangan seorang pemimpin akan membuatnya mampu berkomunikasi yang jauh dari sikap emosional. Dan yang terpenting dari semua itu adalah sang pemimpin akhirnya mampu mengambil sebuah kebijakan yang tepat dalam sebuah kondisi yang memang dibutuhkan oleh rakyat yang dipimpinnya.

RAHsIa KEkuAtan PeMimpiN

1. Kekuatan iman, ilmu, dan wawasan yang luas
Seluruh nabi dan rasul memimpin dengan kekuatan iman dan ilmu. Nabi Sulaiman Alaihissalam memerintah hampir seluruh makhluk (seperti jin, binatang, angin) dengan ilmu dan keimanan yang kuat. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan ilmu dan keimanan yang kuat. Dengan ilmu dan iman seorang pemimpin sanggup memimpin dirinya (seperti memimpin matanya, hatinya, lidahnya, pikiran dan hawa nafsunya) sebelum memimpin orang lain.

2. Ibadah dan taqarrub kepada Allah.
Ibadah dan banyak bertaqarrub kepada Allah, dapat melahirkan kewibaan, ketawadhuan, kesabaran, optimisme, dan tawakkal. Ibadah dan taqarrub juga akan melahirkan kekuatan ruhaniyah yang dahsyat.

3. Keteladanan.
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajak jihad, beliau bertempur paling depan, bersedekah paling ringan dan hidup paling bersahaja. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallammenyuruh bertahajud, beliaulah yang kakinya bengkak karena banyak bertahajjud. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghimbau umatnya untuk berhias dengan akhlak mulia, beliaulah manusia yang paling mulia akhlaknya

CiRi2 Pengikut Dalam Islam

1. Taat
Seorang pengikut harus patuh kepada pemimpin. Setelah pemimpin dipilih lewat jalan musyawarah maka wajib bagi pengikutnya (yang menang dan yang kalah untuk taat kepadanya, kecuali sang pemimpin telah melanggar ketentuan Allah dan membuat kerusakan).

2. Dinamik dan kritis
Seorang pengikut harus dinamik dan kritis dalam mengikuti kepemimpinan seseorang. Islam tidak mengajarkan suatu ketundukan buta atau sekadar ikut-ikutan.

Oleh itu sbg seorang hamba juga khalifah di bumi nyata segan dan malu juga perasaan hina patut terbit di hati kita kerna kepimpinan itu suatu yang amat berat hingga gunung juga sluruh makhluk kecuali manusia x mampu dan menolak untuk memikulnya.
Namun manusia dgn angkuh mendabik dada dan mgatakan kelayakannya yang hanya sebesar zahrah bahwa drinya mampu menjadi seorang khlifah di dunia yang terbentang luas.
namun sbg seorg manusia ketahuilah bahwa Allah tlah memilih manusia utk menjadi pencorak kehidupan dunia dan dominasi
dalam catatan khalifah.
pabila drimu tlah mendapat taklifan sbg seorang kepala dlm suatu saff yang memimpin dan memacu suatu kepimpinan ikutan maka bersedialah utk memimpin dan juga dipimpin.

Namun ketahuilah suatu kepimpinan pasti akan hancur dan berderai dan menjadi seperti debu ditiup angin atau seperti buih di lautan yang menghilang tanpa jejak atau kesan jika sekiranya akar pegangan tidak kukuh dan kesediaan mu utk dipimpin oleh ILAHI di kau hilangkan atau luput darimu...

Jadi pencarian permata dalam jutaan debu dunia amatlah sukar namun bagi Allah ia amatlah mudah...

jika pemimpin tidak mengikut Raja segala Raja atau Pemimpin kpd segala Pemimpin (Allah) mana mungkin mandat pemimpin dapat di tanggung di pundak bahunya...
pabila drimu tlah mendapat amanah ummah anggaplah ia amanah dari Allah dan bukan sebagai suatu bebanan. Semoga permsts ysng dicari dari jutaan debu dunia dapat dijumpai dan semoga Islam akan menguasai kepimpinan dunia suatu masa nanti.

Wallahua'lam...